Beberapa malam selanjutnya pun masih sama. Dia selalu menemaniku untuk melewati malam sepiku. Canda, gurau,dan tawa menghias hingga mata ini terpejam dalam tidur. Hari ini, Aku pulang pagi. Sepi sekali di rumah. Tak ada orang karena semuanya pergi. Dan dari sepi ini, Aku malah pergi dengannya ke warnet. Entah setan apa yang merasukiku lagi. Rasa ini memang telah lama tak kurasakan lagi. Damai, tenang, nyaman, dan bahagia Kurasa saat Ku bersamanya. Masih kuingat saat Dia mengelus pipiku dan rambutku. Aku bagai anak kecil yang tersihir, tak bisa berbuat apa-apa dan berkata apa-apa. Beberapa jam pun berlalu tak terasa. Lalu Akupun memaksanya menjelaskan maksud perkataanya di sms yang dulu. “mungkin aja nggak bertepuk sebelah tangan” jawabnya sambil menunduk. “maksudmu?” lalu Dia menjawab mungkin rasaku padanya tak bertepuk sebelah tangan hingga saat ini.
Malam pun berlanjut menutup hariku. Hari ini Aku berbohong pada sahabatku jika Aku menemuinya. Ah, sungguh dia telah memaksaku untuk membuat banyak dosa. Setan apa ini yang merasukiku. Tetapi malam ini, sms darinya membuatku semakin tersiksa. “dia adalah sahabatku, dia sayang kamu banget dan kamu juga sayang dia kan?” malam ini saat kubuka sms darinya. Sungguh hatiku tak kuasa menahan tanda tanya. Apa maksudnya?
to be continued , ,
No comments:
Post a Comment